Rabu, 18 November 2009

Star

Penelope Cruz

'Madonna of Madrid'

OSCAR ITU TIDAK DIDAPATNYA DENGAN BEGITU SAJA. BAGI PENELOPE CRUZ ATAU PENE,BUTUH JALAN PANJANG YANG MESTI DILALUINYA UNTUK MERAIH PIALA EMAS TERSEBUT. BAGAIMANA SEPAK TERJANG KARIRNYA?



Wanita kelahiran Alcobendas, Madrid, 28 April 1974 lalu itu memulai jejak awal karirnya ketika membintangi video klip band Mecano yang berjudul 'La fuerza del destino'. Jejak-jejak itu semakin membesar saat ia bergabung dengan serial erotis Prancis yang berjudul ' Serie Rose', diaman disitu ia berperan sebagai pelacur yang buta. Ditahun 1992, selain sempat menyutradarai sebuah video klip untuk band Mecano, Pene akhirnya bermain dalam dua film p;erdananya sekaligus. Yang pertama adalah 'Jamon,Jamon',film yang bercerita tentang kelahiran di luar nikah, sedangkan yang kedua adalah 'Belle Epoque', besutan Fernando Trueba yang sukses menyabet Oscar atau Academy Award untuk kategori Best Foreign Language.Performa Pene di dua film tersebut cukup memuaskan. Pene berhasil membukukan dua nominasi dan satu kemenangan lewat 'Jamon,Jamon', sedangkan untuk 'Belle Epoque' ia sukses merebut gelar Best Supporting Actress dari ajang Spanish Actors Union Award.

Masih ditahun 1992, Pene sempat mengalami shock yang membuatnya frustasi berat. Shock itu dikarenakan pers Spanyol yang langsung mengkategorikan Pene yang masih belia itu kejajaran simbol seks Spanyol yang terbaru. Bagi Pene yang masih berusia 18 tahun lalu itu hal itu cukup menyakitkan, ia sampai memotong rambut hingga sangat pendek sebagai bentuk frustasinya. Pers yang awalnya memuji Pene akhirnya berbalik menghina Pene yang dianggap belum siap terjun di dunia Showbiz. Meski begitu, Pene terus melaju sesudahnya dan enggan begitu saja mundur dari dunia hiburan. Ia kemudian banyak membintangi film-film Spanyol terkenal, seperti; 'Love Can Seriously Damage Your Health' , 'Todo Es Mentira' , 'La Celestina' , 'Open Your Eyes', serta ' Live Flesh'.

Lewat film 'Todo Es Mentira', Pene kembali menuai pujian kritikus dengan sukses menyabet gelar Best Actress dari ajang Peniscola Comedy Film Festival. Dalam 'Live Flesh' pun juga begitu. Meski hanya mendapat sebuah peran kecil ,namun, dalam duet pertamanya dengan Pedro Almodovar tersebut, ia sukses dinominasikan dalam kategori Best Actress in a Minor Role dalam ajang Spanish Actors Union Award.

Tahun 1998 kembali menjadi ajang pembuktian Pene bahwa ia adalah seorang aktris jempolan yang bisa diperhitungkan. Lewat film ' The Girl of Your Dreams' yang kembali berduet dengan Fernando Trueba, Pene langsung merebut tiga gelar Best Actress dari tiga ajang paling bergengsi di Spanyol, termasuk Goya Award yang disebut-sebut sebagai Oscar versi Spanyol, serta sebuah nominasi dari ajang European Film Award.

Masih ditahun yang sama, Pene diajak bergabung Stephen Frears dalam film 'The Hi-Lo Country' yang memasang nama-nama beken Hollywood, seperti; Woody Harrelson, Sam Elliot, Billy Crudup, dan Patricia Arquette. Film yang bercerita tentang hubungan intim di jaman koboi paska Perang Dunia Kedua ini berhasil memenangkan kategori Best Director bagi Stephen Frears dalam ajang Berlin Fim Festival , sementara bagi Pene sendiri kebagian nominasi pertamanya di Hollywood dalam ajang ALMA Award untuk kategori Outstanding Actress in a Feature Film.

Pada tahun 1999, sutradara fenomenal Spanyol, Pedro Almodovar, kembali merekrut Pene untuk bermain dalam film yang bisa di bilang sebagai mahakarya Almodovar sampai sekarang; 'All About My Mother'. Dalam drama rumah sakit tersebut, Pene kebagian peran sebagai Rosa, suster yang mengidap HIV AIDS. Dalam film ini, performa Pene mungkin tidak secemrlang aktingnya dalam 'The Girl of Your Dreams', namun, hal itu bukan masalah bagi Pene, sebab, filmnya sendiri di banjiri berbagai penghargaan, termasuk Oscar untuk kategori Best Foreign Language Film dan disebut pula sebagai film terbaik pada tahum 1999. Berkat film ini pula nama Pene semakin melambung khususnya di Spanyol dal Hollywood.

Di awal milenium baru, Pene membintangi film 'All The Pretty Horses', bersnding dengan Matt Damon sebagai lawan mainnya. Dalam film yang di sutradarai Billy Bob Thornton tersebut, Pene berperan sebagai Alejandra dalam drama romantis pada masa koboi tersebut.

Seperti yang terjadi dalam film, Pene mulai menjalin hubungan dengan Matt Damon yang menjadi kekasihnya dalam film itu. Hubungannya dengan Matt tidak berlangsung lama dan hanya sampai produksi film berakhir.

Pene membintangi tiga film produksi Hollywood sekaligus di tahun 2001, yaitu; Blow, Captain Corelli's Mandolin, dan Vanilla Sky. Dalam film-film tersebut Pene bersanding dengan tiga aktor besar Hollywood, seperti, Johnny Depp dalam Blow, Nicolas Cage dalam Captain Corelli's Mandolin, dan Tom Cruise dalam Vanilla Sky.

Layaknya pembuatan film 'All The Pretty Horses', Pene menjalin hubungan denagn Tom Cruise saat pembuatan film Vanilla Sky. Status Tom yang sudah beristrikan Nicole Kidman tidak dihiraukan keduanya. Tom resmi menceraikan Nicole pada tahun 2001 dan Nicole yang sedang mengandung pun keguguran. Kisah cinta Tom dan Pene hanya berlangsung selama tiga tahun pada status pertunangan.

Kembali ke jejak karir Pene di tahun 2001, entah kenapa Pene meraih tiga nominasi Worst Actress dari ajang Razzie Award dalam performanya dalam Blow, Captain Corelli's Mandolin dan Vanilla Sky. Padahal aktingnya dalam Vanilla Sky bisa dibilang menjadi karakter paling innocent dan mencuri perhatian. Anehnya lagi, meski mendapat nominasi Worst Actress, MTV Movie Award menganugrahi nominasi Best Female Performance sebagai Mirtha Jung dalm Blow, European Film Award pun memberi nominasi Audience Award Best Actress untuk aktingnya dalam Captain Corelli's Mandolin, serta ALMA Award yang memasukkan namanya dalam nominasi Outstanding Actress in A Motion Picture lewat perannya sebagai Sofia Serrano dalam Thriller-Psikologis Vanilla Sky.

Ditahun 2003, Pene membintangi Gothika dan film remake Fanfan la Tulipe. Dalam Gothika yang bergenre Horor Supernatural itu ia berperan sebagai wanita dengan penyakit kejiwaan yang yakin bahwa dirinya telah di perkosa berkali-kali, sedangkan dalam Fanfan la Tulipe yang notabenenya bergenre kolosal itu ia berperan sebagai wanita dengan kemampuan bisa meramal masa depan.

Setahun sesudahnya, tepatnya di tahun 2004, Pene bermain bersama Charlize Theron dan Stuart Townsend dalam film bersetting di tengah perseterua politik di Eropa pada tahun 1930-an; 'Head in the Clouds'. Perannya sebagai stripper itu, meski tidak menampilkan adegan telanjang, ia diharuskan melakukan Threesome bersama Charlize dan Stuart.

Masih di medio 2004, Pene bermain dalamfilm Italia berjudul 'Don't Move'. Akting Pene sebagai Italia, wanita yang memiliki sifat mudah meledak-ledak itu berhasil mencuri perhatian kritikus, tidak hanya dalam lingkup Eropa namun juga dalam lingkup Hollywood. Dalam drama percintaan itu ia dianggap berhasil melampaui performa lawan mainnya, Sergio Castellito, dan sukses meraih David di Donatello Award untuk kategori Best Actress dan European Film Award untuk kategori Audience Award Best Actress untuk kebriliannya dalam berakting.

Pene di tahun 2005 kemudian membintangi film Blockbuster; 'Sahara'. Film yang dikritik sebagai film yang cuma menghabiskan biaya itu, ia beradu akting bersama Matthew McConaughey. Matthew dan Pene pun sempat menjalin hubungan dengan, meski tidak lama, tapi Matthew dan Pene berteman baik.

Ditahun 2006, Pene dan sahabat karibnya, Salma Hayek, berduet dalam film komedi-western, 'Bandidas'. Mereka berdua di plot sebagai dua perampok wanita yang membobol bank-bank besar untuk kemudian di bagikan pada fakir miskin. Dibantu seorang detektif bernama Quentin, yang di perankan Steve Zahn, mereka sukses membobol bank-bank tersebut dengan segala hambatan yang ada .Chemistry antara Pene, Salma, dan Steve sangat pas, bahkan keduanya sempa beradegan Threesome yang dibalut dengan kelucuan.

Film Pene selanjutnya ditahun yang sama brjudul 'Volver'. Sekali lagi Pene berduet dengan Pedro Almodovar. Dalam drama yang kental dengan jalinan kasih antara ibu dan anak ini, Pene beserta pemain lain yang mendukung film ini; Carmen Maura, Blanca Portillo, Lola Duenas, dan Yohana Cobo mendapat perhatian lebih dari kritikus dunia berkat akting mereka yang apik. Tidak hanya dari segi akting, kualitas cerita dan penggarapan Almodovar yang baik juga membuat film ini memiliki nilai jual yang tinggi. 'Volver' tidak hanya sukses menjaring penghargaan dari dataran Eropa dan Hollywood, tapi juga sukses dalam peredarannya dengan sukses meraih pendapatan lebih dari 80 juta Euro.

Performa Pene dalam film ini menjadi pusat perhatian kritikus kembali , karena bisa di bilang akting Pene disini menjadi The Best dari pemain lain, bahkan dari Carmen Maura yang lebih senior darinya. Pene sukses menjaring penghargaan dengan predikat Best Actress dimana-mana, seperti; Goya Award,Europen Film Award, Cannes Film Festival, Empire Award, Gaudi Award, Hollywood Film Festival , dan lainnya. Belum berhenti sampai disitu, Pene sukses menuai rekor sebagai aktris Spanyol pertama yang dinominasikan dalam ajang Oscar.

Setelah gaung kesuksesan 'Volver' di tahun 2006, tahun 2007 berjalan statis seiring dengan kurang bergaungnya film-film yang ia bintangi di tahu itu. Meski begitu, Pene bermain bersama aktor-aktris peraih Oscar di tahun itu seperti , bermain bersama Adrien Brody dalam 'Manolete' dan Gwyneth Paltrow dalam 'The Good Night'.

Di pertengahan 2008 sampai awal 2009, nama Pene kembali berada dalam radar perhatian kritikus dunia. Saat premier film terbaru Pene yang bertajuk 'Vicky Cristina Barcelona' di Cannes Film Festival, sorang kritikus mengatakan bahwa Pene di pastikan memenangkan atau bahkan dinominasikan dalam ajang Oscar kembali. Lalu saat di tutupnya tahun 2009, dimana musim penghargaan telah dimulai, Pene malah masuk nominasi Best Supporting Actress dalam ajang Satellite Award untuk aktingnya dalam 'Elegy'.Berkat dua film pamungkas ini pula Pebe meraih penghargaan Outstanding Performer of the Year dari Santa Barbara fIlm Festival.

Menjelang klimaks ynag berarti ajang Oscar, Pene sukses meraih banyak kemenangan dari banyak ajang bergengsi dari Spanyol sampai Hollywood.

Ramalan kritikus tersebut benar-benar menjadi kenyataan. Sukses meraih Oscar lewat film besutan Woody Allen tersebut. Dan sekali lagi Pene menuai rekor sebagai aktris Spanyol pertama yang memenangkan piala Oscar. Kemenangan tersebut tentu menjadi kebanggan tersendiri bagi Pene, keluarga, teman, dan negaranya sendiri. Dalam acar Oprah Show, Pene mengaku bahwa ia sampai membawa piala tersebut ketempat tidur.

Sesudah kemenangan tersebut, Pene mempunyai tiga film yang siap diluncurkan tahun 2009 ini. Film tersebut bertitel 'Broken Embraces', 'G-Force', dan 'Nine'. Dalam Broken Embraces ia kembali berduet dengan Pedro Almodovar, sedangkan dalam G-Force ia mengisi suara karakter Juarez ,dan dalam Nine ia bermain bersama pemain kelas Oscar seperti; Judi Dench, Daniel Day-Lewis, Kate Hudson dan Nicole Kidman.

Keterlibata Pene dan Nicole dalam satu film sempat menjadi pembicaraan hangat mengingat Pene pernah merebut suami Nicole, namun, tampaknya kedua aktris cantik tersebut telah melupakan masa lalu mereka dan memilih untu fokus pada pekerjaan masing-masing.

Performa Pene dalam 'Broken Embraces' sepertinya sudah tidak perlu di ragukan lagi, sementara dalam mengisi suara Juarez dalam 'G-Force', produser Jerry Bruckheimer sendiri yang berkata bahwa suara Pene sama-sama luar biasa seperti aktingnya, dan Nine di pastikan bakal menyajikan adegan striptease artistik yang bakal melibatkan Pene.

Belum ada yang bisa memprediksi apakah Pene akan panen penghargaan lagi lewat tiga film tersebut, karena, 'Broken Embraces' dan 'Nine' sendiri belum dirilis secara serentak. Pene pun sekarang belum memiliki proyek baru, kecuali bakal menjadi cameo dalam 'Sex And The City 2'. Rumor berita keterlibatan Pene dalam proyek film adaptasi novel 'Into The World' bersama Sergio Castellito pun belum jelas kabarnya.

Pene berkata bahwa ia siap pulang ke Eropa kalau ia sudah tidak laku lagi di Hollywood atau mungkin Pene ingin beristirahat sejenak dari karir akting, seperti yang di lakukan sahabat barunya, Kate Winslet, yang juga baru saja memenangkan Oscar. Mungkin juga aktris yang mendapat julukan 'Madonna of Madrid' ini ingin hidup tenang bersama kekasih barunya, Javier Bardem. Yang jelas, Pene mungkin tidak akan pensiun begitu saja,jadi kita tunggu saja gebrakan baru dari ikon produk kosmetik L'OREAL Paris dan model brand Mango ini nantinya. (Ir1)















Tidak ada komentar:

Posting Komentar